Pages

Kamis, 30 September 2010

INDAHNYA MALAM PERTAMA

Tuk merenungkan indahnya malam pertama...
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata...
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa...
Justru malam pertama perkawinan kita dengan SANG MAUUUT..
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara...

Hari itu…mempelai sangat dimanjakan..
Mandipun harus dimandikan...Seluruh badan kita terbuka….
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..Tak ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok dan dibersihkan...Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan....Bahkan lubang lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok kita….Itulah jasad kita waktu itu....

Setelah dimandikan…Kita dipakaikan gaun cantik berwarna putih..
Kain itu …jarang orang memakainya..Karena bermerk sangat terkenal bernama ''KAFAN''....
Wewangian ditaburkan ke baju kita…Bagian kepala..badan..dan kaki diikatkan...
Tataplah….tataplah…itulah wajah kita...
Keranda pelaminan…langsung disiapkan...Pengantin bersanding sendirian…

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga...Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita....
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga....Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus....
Akad nikahnya bacaan Quran…berwalikan liang lahat..saksi saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan..Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
dan akhirnya…..
Tiba masanya pengantin..Menunggu dan ditinggal sendirian tuk mempertanggung jawabkan seluruh langkah kehidupan....

Malam pertama bersama KEKASIH..Ditemani rayap rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…Kita tak tahu apakah akan memperoleh NIKMAT KUBUR…Ataukah kita kan memperoleh SIKSA KUBUR…..
Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan...Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima...Kita sungkan sekali meneteskan air mata…

Dan Dia Kekasih itu..Menetapkan kita ke syurga..atau melemparkan kita ke neraka..Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

Sobat…mohon maaf…jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia…Bukan aku berkhianat….
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan.. tapi percayalah…aku pasti kan mendo’akanmu…Karena …aku sungguh menyayangimu…
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga...
Aku berdo’a…semoga kau jadi ahli syurga.... Amin...

Sobat…..jika ini adalah bacaan terakhir kita...Jika ini adalah renungan peringatan dari kekasihmu...ambillah hikmahnya…..Tapi jika ini adalah salahku…MAAFKAN AKU….
Terlebih jika aku harus mendahuluimu…ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang mungkin pernah menyakiti atau mengecewakanmu…..
Jika ini bermanfaat….simpanlah sebagai renungan…siapa tahu …suatu saat engkau ingat padaku...
Jika…aku tlah di alam lain….satu pintaku padamu…TOLONG DO'AKAN AKU….

Hidup di dunia ini hanya sementara...Siapkah kita dengan bekal yang akan kita bawa menuju alam akhirat...seandainya esok hari kita ditakdirkan untuk tidak melihat sang mentari kembali...

''TAK ADA YANG MENJAMIN KITA MASIH HIDUP HINGGA PAGI NANTI''..

Di mana saja kita berada..kematian akan menemui kita... kendatipun kita berada didalam benteng yang tinggi dan kokoh sekalipun..(QS. An-Nisaa : 78)

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu..entah sampai kapan.. tak ada yang bakal dapat menghitung.. hanya atas kasih-NYA..hanya atas kehendak-NYA.. kita masih bertemu matahari... Yang terbaik hanyalah..
''SEGERALAH BERSUJUD..MUMPUNG KITA MASIH DIBERI WAKTU''….
18 Maret ·  · 
Baca selengkapnya..

Senin, 27 September 2010

Doa awal dan akhir tahun



Doa awal tahun:

Doa ini dibaca tiga kali selepas Maghrib pada malam 1 Muharam. Sesiapa yang membaca doa ini, syaitan berkata:
"Telah amanlah anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah mewakilkan dua malaikat memeliharanya daripada fitnah syaitan."

>> Berikut adalah doa awal tahun:
"Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Selawat dan salam ke atas junjungan kami Nabi Muhammad s.a.w. serta ahli keluarga baginda dan sahabatnya.
Ya Allah, Engkaulah yang kekal abadi untuk selama-lamanya. Demi kelebihan-Mu yang Maha Agong dan kemurahan-Mu yang melimpah, sesungguhnya pada tahun ini aku memohon kepada-Mu perlindungan daripada syaitan yang direjam, dari sekalian konconya, tenteranya dan penolongnya. Aku juga memohon perlindungan daripada nafsu amarah yang sentiasa mendorong ke arah kejahatan dan melalaikan dengan perkara yang tidak berfaedah daripada mendekatkan diriku kepada-Mu.
Selawat serta salam ke atas junjungan kami Nabi Muhammad s.a.w. serta ahli keluarga baginda dan sahabat. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam...Amin..."

Doa akhir tahun:

Dibaca tiga kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah.
Sesiapa yang membaca doa ini, syaitan berkata:
"Kesusahan bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda anak Adam pada setahun ini dan Allah membinasakan aku satu saat jua. Dengan sebab membaca doa ini, Allah ampunkan dosanya setahun."

>> Berikut adalah doa akhir tahun:
"Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam. Selawat dan salam ke atas junjungan kami nabi Muhammad s.a.w. serta ahli keluarga baginda dan sahabatnya.
Ya Allah, sesungguhnya pada tahun unu aku melakukan larangan-Mu tetapi aku belum bertaubat sedangkan Engkau tidak reda dan melupai perkara itu. Engkau telah menangguhkan azab-Mu yang telah ditetapkan kepadaku.
Engkau telah memerintahkan supaya aku bertaubat daripada kesalahan itu. Sesungguhnya pada hari ini aku memohon keampunan dari Mu, ampunilah aku dan apa yang aku lakukan pada tahun ini yang Engkau redai dan Engkau janjikan pahala maka aku memohonnya daripada Engkau. Ya Allah, Ya Karim, Ya Zaljalali Wal Ikram.
Selawat dan salam ke atas junjungan kami Nabi Muhammad s.a.w serta ahli keluarga baginda dan sahabatnya. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam...Amin..." Baca selengkapnya..

Sabtu, 25 September 2010

RAHASIA SURAH DAN AYAT AL-QURAN



BISMILLAH (Dengan nama Allah)

Barangsiapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut. Dan barangsiapa membaca sebanyak 50 kali diahadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada pembaca.

SURAH AL-FATIHAH (Pembukaan)

Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya, nescaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan nescaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barangsiapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya.

AYAT AL-KURSI (Kekuasaan Allah)

Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya terpelihara dari tipudaya dan ganguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur nescaya akan terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman. Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, nescaya Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya. Barangsiapa berwudhuk lalu membaca sekali, nescaya Allah ! Akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, raya berdoa untuk sipembaca sehinggalah ke hari Qiamat. Dan tersebut se dalam hadith yang lain:Barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, nescaya Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga kesubuh, dan mengurniakan
kota nur menurut bilangan rambut dibadannya. Jika sipembacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid. Hadith yang lain mengatakan:Barangsiapamembacanya selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid. Imam Jaafar Shadiq r.a. mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, nescaya Allah akan menghindar darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekali ialah azab neraka.
SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina)

Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.

SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran)

Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Nescaya ia akan mencapai kesihatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.

SURAH AN-NISSA’ (Perempuan)

Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, nescaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat.

SURAH AL-MAIDAH (Hidangan)

Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak yang mungkin selama 3 hari berturut -turut, insya Allah akan terselamat dari was-was semasa wudhu dan sembahyang. Barang siapa membaca ayat 89 hingga ayat 101 dari surah ini, keatas air lalu diberi minum kepada orang yang bercakap dusta, nescaya ia tidak akan bercakap dusta lagi.

SURAH AL-AN’AM (Binatang Ternak)

Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, nescaya akan terhindar dari segala bala bencana. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini,dibaca oleh penumpang kapal, ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.

SURAH AL-A’RAAF (Benteng Tinggi)

Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas tiap-tiap sembahyang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, nescaya akan terampun segala dosanya. Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah.

SURAH AL- ANFAL (Rampasan)

Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, nescaya dia akan di cintai dan dihormati oleh sekalian manusia.

SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan)

Barangsiapa membacanya, nescaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini,dikedai atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.

SURAH YUNUS (Yunus)

Barangsiapa membaca ayat 31dari surah ini, keatas Perempuan yang hamil, nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat.Barangsiapa membaca ayat 64 dari surah ini, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.

SURAH AL-HUD (Hud)

Barang siapa membaca, nescaya ia akan mendapat kekuatan dan Kehebatan serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini, pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat 112 dari surah ini, sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.

SURAH YUSUF (Yusuf)

Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup.Barang siapa membaca ayat 68 dari surah ini, nescaya Allah akan mengurniakan kesalehan kepada anak-anaknya.

SURAH AR-RA’D (Petir)

Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir. Dan barangsiapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya Penyakit jantungnya akan sembuh.

SURAH IBRAHIM (Ibrahim)

Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, nescaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida’ah.

SURAH AL-IIIJ’R (Batu Gunung)

Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, ke atas perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, nescaya anak kandungannya itu akan terselamat, dari gugurnya.

SURAH BANI ISRAIL (anak-anak Israil)

Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu. Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, nescaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang-orang yang setempat dengannya.

SURAH AL-KAHF (Gua)

Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan. Barang siapa membacanya pada malam Jumaat, nescaya dia akan mendapat rezeki yang murah.

SURAH MARYAM (Maryam)

Barang siapa membacanya, nescaya akan mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat.

SURAH THAAHAA (Hai Manusia)

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan mengurniakan kepadanya ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap-tiap hari selepas sembahyang subuh nescaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna.

SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi)

Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, nescaya dia akan mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah s.w.t .

SURAH AL-HAJ (Haji)

Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

SURAH AL-MU’MINUN (Orang-orang Mukmin)

Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang selalu minum minuman keras,nescaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari kecurian dan serangan musuh.

SURAH AN-NUUR (Cahaya)

Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk. Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini,pada hari Jumaat sebelum sembahyang Asar, nescaya dia akan disegani oleh orang ramai.

SURAH AL-FURQAN (Pembaca)

Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, nescaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa.

SURAH ASY-SYU A’RA (Ahli-ahli Syair)

Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan senafas ke atas orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa nescaya akan hilang bisa-bisa itu.

SURAH AN-NAML (Semut)

Barang siapa membacanya nescaya nikmat-nikmat Allah akan kekal kepadanya.

SURAH AL-QA-SHASH (Cerita)

Barang siapa membacanya ke atas pekerja-pekerjanya, nescaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Nescaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.

SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah)

Barang siapa membacanya, nescaya demamnya akan sembuh. Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.

SURAH AR-RUM (Rum)

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan membinasakan orang yang hendak menzaliminya.

SURAH LUQMAN (Luqman)

Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat31 dari surah ini, nescaya akan terselamat dari bencana banjir.

SURAH AS-SAJ DAH (Sujud)

Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, ke atas kanak-kanak yang baru lahir, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit ruhani dan jasmani.

SURAH AL-AHZAB (Golongan-golongan)

Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, nescaya ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, nescaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

SURAH
SABA‘ (Saba‘)
Dengan membacanya, terselamatlah ia dari segala-gala bala bencana, terutamanya dari rosaknya tanam-tanaman.

SURAH FAATHIR (Pencipta)

Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, nescaya Allah Akan memberkati perniagaannya.

SURAH YAASIIN (Hai Manusia)

Nabi kita Muhammad s.a.w bersabda : “Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yaasiin.” Yaasiin kerana Allah, nescaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik..” Dalam satu hadith yang lain Baginda s.a.w bersabda: “Hendaklah kamu membaca surah Yaasiin ke atas pesakit-pesakitmu yang menghadapi sakaratul-maut, nescaya Allah s.w.t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu.” Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s.a.w bersabda : “Aku ingin benar, agar surah Yaasiin ini dihafaz oleh tiap-tiap umatku.” Barang siapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya. Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, nescaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu. Barang siapa membacanya sekali pada awal malam, andaikata ia mati pada malam itu, mesti ia mati syahid. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat,nescaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur. Jika dibacanya oleh seorang askar, ketika ia hendak turun kemedan peperangan, Allah akan mengurniakan kepadanya keberanian dan kegagahan, serta naiklah ketakutan pada musuh-musuhnya. Hikmat-hikmat dan khasiat-khasiat surah Yaasiin ini banyak benar di! dapati di dalam kitab-kitab hadith tetapi cukuplah setakat ini untuk diamal oleh anda sekalian.

SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris)

Barang siapa membacanya, insya Allah in akan terpelihara daripada gangguan jin.

SURAH SHAAD (Shaad)

Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, nescaya akan mendapat kebahagian sejati.”Berdoalah kepadaKu, nanti Aku perkenankan permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dirinya dari menyembah Aku, mereka akan masuk neraka jahannam dengan hina.” Baca selengkapnya..

Rabu, 22 September 2010

MANUSIA SETENGAH IBLHIS


Waspadalah akan manusia setengah Iblis
Tolak syariah bicara sok kritis
Sering dengan nada sinis
Sebut ukhti tekstualis
Padahal mereka cuma mengais
Dari sampah pikiran kafir najis
Mereka lancang bicara
Jilbab itu budaya…
Jadi cuma produk manusia
Tapi ukhti harus waspada
Karena itu hanya tipu daya belaka
Mereka sendiri malu pake koteka
Dengan nylekit
Mereka bilang ‘poligami amit-amit’
Hanya bikin hati sakit
Hasilnya, suami pergi tanpa pamit
Selingkuh pun terjadi tidak sedikit
Hingga perzinaan pun dilakukan di gang sempit
Mereka sibuk melombakan kefasikan
Mulai dari kontes ratu-ratuan
Obral aurat dijual murahan
Iman dan akhlak bukan ukuran
Layaknya di pasar hewan
Yang dinilai hanya keelokan dan kemontokan
[Disalin dari sebuah tulisan yang saya tidak tahu pasti siapa penulisnya, jazahullahu khoiron].
Baca selengkapnya..

Shalat Taubat..


ALLAH swt selalu memerintahkan kita agar bertaubat..sebagaimana firman-Nya..:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah dengan taubat yang sebenar benarnya.”
(At-Tahrim: 8.)

Allah telah membuka pintu harapan kepada hamba-hambaNy..

“Katakanlah; wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri..janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah...Sesungguhnya Allah mengampunkan dosa-dosa semuanya...Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53)



Syarat-syarat taubat :

- Ikhlas ingin bertaubat
- Tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi
- Menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan
- Harus mempunyai tekad di dalam hati tidak akan melakukan dosa itu untuk selama-lamanya
- Dikerjakan sebelum ajal tiba

Jika salah satu syarat tidak dipenuhi..maka taubat yang dilakukan itu tidaklah sah.
Jika dosa berkaitan dengan manusia yang lain..maka syaratnya ditambah lagi..yaitu harus dapat membebaskan diri dari hak orang yang berkaitan...
Contohnya jika hal itu berbentuk harta..harus dikembalikan...Jika berbentuk hukuman..harus menyerahkan diri mohon dimaafkan.Jika hal berupa cacian dan sebagainya..maka harus memohon keridhaannya...


Waktu melaksanakan shalat taubat...

Taubat tidak boleh diundur-undur atau ditunda..Karena jika demikian sangat berbahaya bagi hati manusia...Jika tidak segera menyucikan diri sedikit demi sedikit..maka pengaruh dosa itu akan bertumpok-tumpok..dan akhirnya akan mersak hati hingga tertutup dari cahaya kebenaran...

Di antara penyebab yang akan membangkitkan jiwa bertaubat seseorang itu adalah jiwa yang selalu mengingat 'KEMATIAN' dan hidup sendirian di dalam kubur...
Kata-kata mati adalah sesuatu yang sangat menakutkan kebanyakan manusia...Mati berarti berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai...Hari terputusnya segala nikmat...Sedangkan berpisah sebentar saja dengan anak atau istri..dapat mengalirkan air mata kesedihan..apa lagi berpisah untuk selamanya..

Firman Allah: “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.” (Az-Zumar: 30)

Di samping mengingat tentang azab penderitaan yang bakal dihadapi oleh orang-orang yang berdosa.. mengingat kenikmatan syurga yang bakal ditempati oleh orang-orang yang shaleh juga akan dapat membangkitkan keinginan jiwa untuk melakukan taubat dengan segera...

Cara melaksanakan shalat taubat..:

Cara melaksanakan shalat taubat sama dengan shalat biasa..yaitu setelah berwuduk dengan sempurna.. lalu berdiri di tempat yang suci..menghadap kiblat..

Waktu di lakukanya..kapan saja merasa telah berbuat dosa..(kecuali waktu makruh tahrim utk melakukan shalat)..
Sebaik baiknya 2/3 malam (pukul 2 pagi ke atas)..sewaktu Qiyamullail..

Lafaz niat:
“aku mengerjakan shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.” (Cukup di dalam hati)..ada perbahasan ulama’ tentang lafaz niat dlm ibadah – silahkan dirujuk kpd pakarnya..


- Rakaat pertama membaca(disunatkan membaca doa Iftitah)..kemudian surah Al-Fatihah...
Setelah itu ayat atau surah dalam al-Quran yang mana saja...

- Rakaat kedua membaca surah Al-Fatihah...Setelah itu ayat atau surah dalam al-Quran yang mana saja..

Sewaktu sujud akhir rakaat kedua..ucapkanlah Doa Nabi Yunus sebanyak 40 kali..(bersungguh-sungguh di dalam hati memohon ampunan dari Allah Ta’ala..)

''lailahailla anta subhanaka inni kuntu minadzalimiin...''

artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau...Maha Suci Engkau Ya Allah..sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim...”

Setelah salam..perbanyakkan istighfar seperti...

''astaghfirullahaladzi lailahailla huwalhayyulkayumu wa'atubuilaih..''

artinya: Ampunilah hamba Ya Allah...Tuhan yang Maha Agung...Tiada Tuhan yang lain melainkan hanya Engkau..Dialah Tuhan yang Maha Hidup lagi Maha Perkasa dan hamba bertaubat kepada Engkau ya Allah...


dan berdoa dengan Penghulu Istighfar...

“Ya, Allah Engkaulah Tuhanku..Tidak ada Tuhan selain Engkau..Engkaulah yang menjadikan aku...Sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di dalam genggaman-Mu..dan di dalam perjanjian setia( beriman dan taat ) kepada-Mu sekuat mampuku...
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah ku lakukan...Aku mengakui atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada ku dan aku mengakui segala dosaku..Maka ampunilah aku...
Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”.... Baca selengkapnya..

Rabu, 15 September 2010

MENGAPAI CINTA ALLAH..





Untuk menggapai Cinta-Nya..menurut Ibnu Qayyim.. ada 10 perkara yang harus dilakukan...:

1. Membaca Al-Quran (sbg surat cinta-Nya) dan memahaminya dengan baik....

2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat sunat sesudah shalat wajib.

3. Selalu menyebut dan berzikir dalam segala keadaan dengan hati..lisan dan perbuatan.

4. Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu.

5. Menanamkan dalam hati Asma’ul Husna dan sifat-sifatnya dan memahami maknanya.

6. Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita.

7. Menundukkan hati dan diri ke pangkuan Allah.

8. Menyendiri bermunajat dan membaca kitab sucinya di waktu malam ketika orang sedang nyenyak tidur.

9. Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang shaleh..mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.

10. Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.


Saling mencintailah karena Allah agar dapat mendapatkan kecintaan Allah...

Dalam hadith Qudsi Allah berfirman;

“CintaKu harus Kuberikan kepada orang-orang yang saling mencintai karena-Ku.. CintaKu harus Kuberikan kepada orang-orang yang saling berkorban karena-Ku..dan Cinta-Ku harus Kuberikan kepada orang-orang yang menyambung hubungan karena-Ku”.

Hiduplah di bawah naungan cinta dan saling mencintailah karena keagunganNya..niscaya akan mendapatkan naungan Allah, yang pada hari itu tidak ada naungan selain naungan-Nya.

Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda;
“Pada hari kiamat Allah berfirman: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu? Pada hari yang tiada naungan selain naunganKu ini.. Aku menaungi mereka dengan naunganKu“. (HR. Muslim)

Bahkan Allah memuliakan mereka yang saling mencintai dan bersahabat karena Allah...yang membuat para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka mereka... 

Nasa’i meriwayatkan dengan sanad dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda;

“Di sekeliling Arasy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah cahaya pula...Mereka bukanlah para nabi atau syuhada...tetapi para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka”.

Para sahabat bertanya“Wahai Rasulullah beritahulah kami tentang mereka!”

Beliau bersabda “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai.. bersahabat dan saling mengunjungi karena Allah” .

Ya Allah ..karurniakanlah kepada kami Cinta terhadap-Mu..
Dan Cinta kepada mereka yang mencintai-Mu..
Dan apa saja yang mendekatkan kami kepada Cinta-Mu..
Jadikanlah Cinta-Mu itu lebih berharga bagi kami daripada air yang sejuk bagi orang yang dahaga....

Sahabat Hikmah...
Sudahkah kita menemukan cinta yang hakiki..cinta yang sejati dalam hidup ini...?
Sejauh mana kita mengenal-Nya... asma’ (nama)-Nya.. sifat-sifat-Nya... kehendak-Nya..larangan-Nya..?
Seringkah kita mengingat-Nya.. menyebut nama-Nya melalui zikir-zikir yang panjang...?
Seringkah kita mendekatkan diri kepada-Nya dengan sholat serta ibadah-ibadah lainnya..?
Seringkah kita merintih...mengadu dan mengharap kepada-Nya melalui untaian doa yang keluar dari lubuk hati....
Sudahkah kita mengikuti kehendak-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya....?
Apakah kita mencintai seseorang karena-Nya atau karena dorongan nafsu kita sendiri...?
Sejauh mana kita berusaha untuk memenangkan Allah atas hawa nafsu kita sendiri....?




" Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka menCINTAinya sebagaimana mereka menCINTAi Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat CINTAnya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS Al Baqarah : 165)

Katakanlah: "Jika bapak-bapak..anak-anak.. saudara-saudara.. isteri-isteri.. kaum keluargamu.. harta kekayaan yang kamu usahakan... perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai..adalah lebih kamu CINTAI daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya.. maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At Taubah : 24)

Katakanlah ( Hai Muhammad) : "Jika kamu (benar-benar) menCINTAi Allah... ikutilah aku (Muhammad SAW)...niscaya Allah menCINTAimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran : 31)
Baca selengkapnya..

Minggu, 12 September 2010

Nishfu Sya'ban

Malam Nishfu Sya'ban dan Keutamaannya
Bulan Sya'ban adalah bulan yang diapit oleh dua bulan yang sangat mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan. Bulan Rajab merupakan salah satu dari 4 bulan haram: bulan-bulan yang dihormati. Allah berfirman agar kita tidak menganiaya diri kita dengan berbuat maksiat di bulan-bulan haram, sebab melakukan maksiat di bulan haram lebih berat tanggung jawabnya kelak di akhirat.

Adapun keutamaan bulan Ramadhan sangat banyak, di antaranya: ibadah wajib di bulan itu seperti 70 ibadah wajib di bulan lain, amalan sunah dibulan itu senilai amalan wajib di bulan lain, pada bulan itu Quran diturunkan, dan terdapat malam yang lebih mulia dari seribu bulan, dll. Keutamaan yang banyak dari kedua bulan ini seakan menenggelamkan kelebihan bulan Sya'ban. Padahal, bulan Sya'ban juga memiliki keutamaan:

Diriwayatkan kepadaku bahwa Usamah bin Zaid berkata kepada Nabi, "Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya'ban." Kata Nabi, "Bulan itu sering dilupakan orang karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa." (HR Ahmad dan Nasai - dlm. Figh Sunah Abu Dawud).

Adapun keutamaan bulan Sya'ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:

HADIS PERTAMA
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi' sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya'ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb." (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

HADIS KEDUA
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy'ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya'ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Majah)

HADIS KETIGA
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika malam nishfu Sya'ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala', lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar." (HR Ibnu Majah).

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya'ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak- banyaknya kepada Allah.


Doa yang Dibaca Berikut Artinya..

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang...
Ya Allah yang memiliki anugerah dan tidak dianugerahi..
wahai yang memiliki kebesaran dan kemuliaan..yang memiliki karunia dan kenikmatan..
tiada Tuhan melainkan Engkau.. Engkau tempat berlindung..tempat memohon pertolongan..
dan tempat aman bagi orang yang ketakutan..

Ya Allah jika telah Engkau tuliskan nasibku dalam Ummul kitab sebagai orang yang sengsara..
atau orang yang diharamkan mendapat kenikmatan..atau orang yang ditolak..atau orang yang disempitkan rezekinya..
maka demi kemurahan-Mu..hapuskanlah ya Allah kesengsaraanku..keterhalanganku dari nikmat..
ketertolakkanku dan kesempitan rezekiku..
kemudian tetapkanlah aku di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu sebagai orang yang bahagia.. mendapat rezeki cukup...memperoleh taufiq untuk melakukan segala kebaikan..
Sesungguhnya Engkau telah berfirman..dan firman-Mu lah yang benar..
di dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada nabi-Mu yang diutus yaitu..

"Allah (berkuasa utk) menghapus dan menetapkan yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya Ummul kitab"..

Ya Allah dengan tajallimu yang Maha agung..pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini..
yang di dalamnya dipisahkan dan dikukuhkan semua persoalan penting..
aku mohon agar dihindarkan dari malapetaka yang aku ketahui..atau yang tidak aku ketahui..
atau yang lebih Engkau ketahui.. sesungguhnya Engkau Maha Luhur dan Mulia...
Semoga sholawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad keluarga dan para sahabatnya..
dan segenap puji bagi-Mu ya Allah Pemelihara sekalian alam...


Cara Melaksanakan Doa Nishfu Sya'ban...

Cara melaksanakan ibadah di malam Nishfu Sya'ban ini berbeda-beda.. Di bawah ini adalah cara yang dilakukan di Mesjid Riyadh atau cara yang diajarkan oleh Habib Abubakar Alatas syeikhnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi..Muallif Simtud Duror...

Salatlah Maghrib berjama'ah dan selesaikan semua doa dan wirid.. kemudian salatlah sunah ba'diah Maghrib..

Berikut adalah rangkaian ibadah nishfu sya'ban..:

PERTAMA

shalatlah sunah awwabin 2 rakaat..
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin lillaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rakaat pertama dan kedua..


setelah salam bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar dipanjangkan umur dalam ketaatan kepada Allah..
al-faatihah wa yaa siin biniyyati thuulil 'umr ma-'at taufiiq li thoo-'atillaah

KEDUA

shalatlah sunah awwabin 2 rakaat..
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin illaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua


setelah salam bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar diselamatkan dari segala mara bahaya
al-faatihah wa yaa siin biniyyatil hifzh wal 'ishmati minal aafaat wal 'aahaat

KETIGA

salatlah sunah awwabin 2 rakaat
niatnya: ushollii rok-ataini min sunnatil awwaabiin lillaahi ta'aalaa
bacalah surat al-ikhlash 6x setelah fatihah pada rokaat pertama dan kedua


setelah salam, bacalah fatihah dan yaa siin dengan niat agar dapat berdikari tanpa membutuhkan bantuan dari sesama makhluk Allah dan agar meninggal dalam husnul khotimah
al-faatihah wa yaa siin biniyyatil istighnaa` 'anin naas wa husnul khootimah.

(Akhir dari ibadah ini akan bersamaan dengan masuknya waktu Isya).

Sholat ini hendaknya dilakukan secara berjamaah dengan istri, anak, pembantu, tetangga, di mesjid dll. Pada salat awwabin imam hanya membaca jahr (dengan suara keras) surat al-faatihah saja. (zawiya.net) Baca selengkapnya..

Seputar Bulan Syaban

Sya’ban adalah nama bulan. Dinamakan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Dikatakan demikian juga karena mereka tasya’ub (berpisah-pisah/terpencar) di gua-gua. Dan dikatakan sebagai bulan Sya’ban juga karena bulan tersebut sya’aba (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan. Jamaknya adalah Sya’abanaat dan Sya’aabiin.



Shaum di bulan Sya’ban
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1833, Muslim No. 1956). Dan dalam riwayat Muslim No.1957 : ”Adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa pada bulan Sya’ban semuanya. Dan sedikit sekali beliau tidak berpuasa di bulan Sya’ban.”

Sebagian ulama di antaranya Ibnul Mubarak dan selainnya telah merajihkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam tidak pernah penyempurnakan puasa bulan Sya’ban akan tetapi beliau banyak berpuasa di dalamnya. Pendapat ini didukung dengan riwayat pada Shahih Muslim No. 1954 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata: “Saya tidak mengetahui beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.” Dan dalam riwayat Muslim juga No. 1955 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “ Saya tidak pernah melihatnya puasa satu bulan penuh semenjak beliau menetap di Madinah kecuali bulan Ramadhan.” Dan dalam Shahihain dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa asatu bulan penuh selain Ramadhan.” (HR. Bukhari No. 1971 dan Muslim No.1157). Dan Ibnu Abbas membenci untuk berpuasa satu bulan penuh selain Ramadhan. Berkata Ibnu Hajar: Shaum beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam pada bulan Sya’ban sebagai puasa sunnah lebih banyak dari pada puasanya di selain bulan Sya’ban. Dan beliau puasa untuk mengagungkan bulan Sya’ban.

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasanmu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya suka untuk diangkat amalan saya sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i, lihat Shahih Targhib wat Tarhib hlm. 425). Dan dalam sebuah riwayat dari Abu Dawud No. 2076, dia berkata: “Bulan yang paling dicintai Rasulullah untuk berpuasa padanya adalah Sya’ban kemudian beliau sambung dengan Ramadhan.” Dishahihkan oleh Al-Albani, lihat Shahih Sunan Abi Dawud 2/461.

Berkata Ibnu Rajab: Puasa bulan Sya’ban lebih utama dari puasa pada bulan haram. Dan amalan sunah yang paling utama adalah yang dekat dengan Ramadhan sebelum dan sesudahnya. Kedudukan puasa Sya’ban diantara puasa yang lain sama dengan kedudukan shalat sunah rawatib terhadap shalat fardhu sebelum dan sesudahnya, yakni sebagai penyempurna kekurangan pada yang wajib. Demikian pula puasa sebelum dan sesudah Ramadhan. Maka oleh karena sunah-sunah rawatib lebih utama dari sunah muthlaq dalam shalat maka demikian juga puasa sebelum dan sesudah Ramadhan lebih utama dari puasa yang jauh darinya.

Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam: “Sya’ban bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan”, menunjukkan bahwa ketika bulan ini diapit oleh dua bulan yang agung –bulan haram dan bulan puasa- manusia sibuk dengan kedua bulan tersebut sehingga lalai dari bulan Sya’ban. Dan banyak di antara manusia mengganggap bahwa puasa Rajab lebih utama dari puasa Sya’ban karena Rajab merupakan bulan haram, padahal tidak demikian. Dalam hadits tadi terdapat isyarat pula bahwa sebagian yang telah masyhur keutamaannya baik itu waktu, tempat ataupun orang bisa jadi yang selainnya lebih utama darinya.

Dalam hadits itu pula terdapat dalil disunahkannya menghidupkan waktu-waktu yang manusia lalai darinya dengan ketaatan. Sebagaimana sebagian salaf, mereka menyukai menghidupkan antara Maghrib dan ‘Isya dengan shalat dan mereka mengatakan saat itu adalah waktu lalainya manusia. Dan yang seperti ini di antaranya disukainya dzikir kepada Allah ta’ala di pasar karena itu merupakan dzikir di tempat kelalaian di antara orang-orang yang lalai. Dan menghidupkan waktu-waktu yang manusia lalai darinya dengan ketaatan punya beberapa faedah, di antaranya:
Menjadikan amalan yang dilakukan tersembunyi. Dan menyembunyikan serta merahasiakan amalan sunah adalah lebih utama, terlebih-lebih puasa karena merupakan rahasia antara hamba dengan rabbnya. Oleh karena itu maka dikatakan bahwa padanya tidak ada riya’. Sebagian salaf mereka berpuasa bertahun-tahun tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Mereka keluar dari rumahnya menuju pasar dengan membekal dua potong roti kemudian keduanya disedekahkan dan dia sendiri berpuasa. Maka keluarganya mengira bahwa dia telah memakannya dan orang-orang di pasar menyangka bahwa dia telah memakannya di rumahnya. Dan salaf menyukai untuk menampakkan hal-hal yang bisa menyembunyikan puasanya.

Dari Ibnu Mas’ud dia berkata: “Jika kalian akan berpuasa maka berminyaklah (memoles bibirnya dengan minyak agar tidak terkesan sedang berpuasa).” Berkata Qatadah: “Disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk berminyak sampai hilang darinya kesan sedang berpuasa.”

Demikian juga bahwa amalan shalih pada waktu lalai itu lebih berat bagi jiwa. Dan di antara sebab keutamaan suatu amalan adalah kesulitannya/beratnya terhadap jiwa karena amalan apabila banyak orang yang melakukannya maka akan menjadi mudah, dan apabila banyak yang melalaikannya akan menjadi berat bagi orang yang terjaga. Dalam shahih Muslim No. 2948 dari hadits Ma’qal bin Yassar: “Ibadah ketika harj sepeti hijarah kepadaku.” Yakni ketika terjadinya fitnah, karena manusia mengikuti hawa nafsunya sehingga orang yang berpegang teguh akan melaksanakan amalan dengan sulit/berat.

Ahli ilmu telah berselisih pendapat tentang sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya’ban ke dalam beberapa perkataan:

1. Beliau disibukkan dari puasa tiga hari setiap bulan karena safar atau hal lainnya. Maka beliau mengumpulkannya dan mengqadha’nya (menunaikannya) pada bulan Sya’ban. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam apabila mengamalkan suatu amalan sunah maka beliau menetapkannya dan apabila terlewat maka beliau mengqadha’nya.

2.Dikatakan bahwa istri-istri beliau membayar hutang puasa Ramadhannya pada bulan Sya’ban sehingga beliaupun ikut berpuasa karenanya. Dan ini berkebalikan dengan apa yang datang dari ‘Aisyah bahwa dia mengakhirkan untuk membayar hutang puasanya sampai bulan Sya’ban karena sibuk (melayani) Rasulullah.
3.Dan dikatakan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam berpuasa karena pada bulan itu manusia lalai darinya. Dan pendapat ini yang lebih kuat karena adanya hadits Usamah yang telah disebutkan tadi yang tercantum di dalamnya: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan.” (HR. Nasa’i. Lihat Shahihut Targhib wat Tarhib hlm. 425).

Dan adalah beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam apabila masuk bulan Sya’ban sementara masih tersisa puasa sunah yang belum dilakukannnya, maka beliau mengqadha’nya pada bulan tersebut sehingga sempurnalah puasa sunah beliau sebelum masuk Ramadhan –sebagaiman halnya apabila beliau terlewat sunah-sunah shalat atau shalat malam maka beliau mengqadha’nya-. Dengan demikian ‘Aisyah waktu itu mengumpulkan qadha’nya dengan puasa sunahnya beliau. Maka ‘Aisyah mengqadha’ apa yang wajib baginya dari bulan Ramadhan karena dia berbuka lantaran haid dan pada bulan-bulan lain dia sibuk (melayani) Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Maka wajib untuk diperhatikan dan sebagai peringatan bagi orang yang masih punya utang puasa Ramadhan sebelumnya untuk membayarnya sebelum masuk Ramadhan berikutnya. Dan tidak boleh mengakhirkan sampai setelah Ramadhan berikutnya kecuali karena dharurat, misalnya udzur yang terus berlanjut sampai dua Ramadhan. Maka barang siapa yang mampu untuk mengqadha’ sebelum Ramadhan tetapi tidak melakukannya maka wajib bagi dia di samping mengqadha’nya setelah bertaubat sebelumnya untuk memberi makan orang-orang miskin setiap hari, dan ini adala perkataannya Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad.

Demikian juga termasuk faedah dari puasa di bulan Sya’ban adalah bahwa puasa ini merupakan latihan untuk puasa Ramadhan agar tidak mengalami kesulitan dan berat pada saatnya nanti. Bahkan akan terbiasa sehingga bisa memasuki Ramadhan dalam keadaan kuat dan bersemangat.

Dan oleh karena Sya’ban itu merupakan pendahuluan bagi Ramadhan maka di sana ada pula amalan-amalan yang ada pada bulan Ramadhan seperti puasa, membaca Al-Qur’an, dan shadaqah. Berkata Salamah bin Suhail: “Telah dikatakan bahwa bulan Sya’ban itu merupakan bulannya para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).” Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan Sya’ban dia berkata: “Inilah bulannya para qurra’.” Dan ‘Amr bin Qais Al-Mula’i apabila masuk bulan Sya’ban dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk membaca Al-Qur’an.

Puasa pada Akhir bulan Sya’ban
Telah tsabit dalam Shahihain dari ‘Imran bin Hushain bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda: “Apakah engkau berpuasa pada sarar (akhir) bulan ini?” Dia berkata: “Tidak.” Maka beliau bersabda: “Apabila engkau berbuka maka puasalah dua hari.” Dan dalam riwayat Bukhari: “Saya kira yang dimaksud adalah bulan Ramadhan.” Sementara dalam riwayat Muslim: “Apakah engkau puasa pada sarar (akhir) bulan Sya’ban?” (HR. Bukhari 4/200 dan Muslim No. 1161).

Telah terjadi ikhtilaf dalam penafsiran kata sarar dalam hadits ini, dan yang masyhur maknanya adalah akhir bulan. Dan dikatakan sararusy syahr dengan mengkasrahkan sin atau memfathahkannya dan memfathahkannya ini yang lebih benar. Akhir bulan dinamakn sarar karena istisrarnya bulan (yakni tersembunyinya bulan).

Apabila seseorang berkata, telah tsabit dalam Shahihain dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa salla, beliau bersabda: “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali orang yang terbiasa berpuasa maka puasalah.” (HR. Bukhari No. 1983 dan Muslim No. 1082), maka bagimana kita mengkompromikan hadits anjuran berpuasa (Hadits ‘Imran bin Hushain tadi) dengan hadits larangan ini?

Berkata kebanyakan ulama dan para pensyarah hadits: Sesungguhnya orang yang ditanya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam ini telah diketahui oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bahwa dia ini terbiasa berpuasa atau karena dia punya nadzar sehingga diperintahkan untuk membayarnya.

Dan dikatakan bahwa dalam masalah ini ada pendapat lain, dan ringkasnya bahwa puasa di akhir bulan Sya’ban ada pada tiga keadaan:

1.Berpuasa dengan niat puasa Ramadhan sebagai bentuk kehati-hatian barangkali sudah masuk bulan Ramadhan. Puasa seperti ini hukumnya haram.

2.Berpuasa dengan niat nadzar atau mengqadha’ Ramadhan yang lalu atau membayar kafarah atau yang lainnya. Jumhur ulama membolehkan yang demikian.

3.Berpuasa dengan niat puasa sunah biasa. Kelompok yang mengharuskan adanya pemisah antara Sya’ban dan Ramadhan dengan berbuka membenci hal yang demikian, di antaranya adalah Hasan Al-Bashri –meskipun sudah terbiasa berpuasa- akan tetapi Malik memberikan rukhsah (keringanan) bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa. Asy-Syafi’i, Al-Auzai’, dan Ahmad serta selainnya memisahkan antara orang yang terbiasa dengan yang tidak.
Secara keseluruhan hadits Abu Hurairah tadilah yang digunakan oleh kebanyakan ulama. Yakni dibencinya mendahului Ramadhan dengan puasa sunah sehari atau dua hari bagi orang yang tidak punya kebiasaan berpuasa, dan tidak pula mendahuluinya dengan puasa pada bulan Sya’ban yang terus-menerus bersambung sampai akhir bulan.

Apabila seseorang berkata, kenapa puasa sebelum Ramadhan secara langsung ini dibenci (bagi orang-orang yang tidak punya kebiasaan berpuasa sebelumnya)? Jawabnya adalah karena dua hal:

Pertama: agar tidak menambah puasa Ramadhan pada waktu yang bukan termasuk Ramadhan, sebagaimana dilarangnya puasa pada hari raya karena alasan ini, sebagai langkah hati-hati/peringatan dari apa yang terjadi pada ahli kitab dengan puasa mereka yaitu mereka menambah-nambah puasa mereka berdasarkan pendapat dan hawa nafsu mereka. Atas dasar ini maka dilaranglah puasa pada yaumusy syak (hari yang diragukan). Berkata Umar: Barangsiapa yang berpuasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qasim shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Dan hari syak adalah hari yang diragukan padanya apakah termasuk Ramadhan atau bukan yang disebabkan karena adanya khabar tentang telah dilihatnya hilal Ramadhan tetapi khabar ini ditolak. Adapun yaumul ghaim (hari yang mendung sehingga tidak bisa dilihat apakah hilal sudah muncul atau belum maka di antara ulama ada yang menjadikannya sebagai hari syak dan terlarang berpuasaa padanya. Dan ini adalah perkataaan kebanyakan ulama.

Kedua: Membedakan antara puasa sunah dan wajib. Sesungguhnya membedakan antara fardlu dan sunah adalah disyariatkan. Oleh karenanya diharamkanlah puasa pada hari raya (untuk membedakan antara puasa Ramadhan yang wajib dengan puasa pada bulan Syawwal yang sunnah). Dan Rasulullah melarang untuk menyambung shalat wajib dengan dengan shalat sunah sampai dipisahkan oleh salam atau pembicaraan. Terlebih-lebih shalat sunah qabliyah Fajr (Shubuh) maka disyari’atkan untuk dipisahkan/dibedakan dengan shalat wajib. Karenanya disyariatkan untuk dilakukan di rumah serta berbaring-baring sesaat sesudahnya. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam ketika melihat ada yang sedang shalat qabliyah kemudian qamat dikumandangkan, beliau berkata kepadanya: “Apakah shalat shubuh itu empat rakaat?” (HR. Bukhari No.663).
Barangkali sebagian orang yang jahil mengira bahwasanya berbuka (tidak berpuasa) sebelum Ramadhan dimaksudkan agar bisa memenuhi semua keinginan (memuaskan nafsu) dalam hal makanan sebelum datangnya larangan dengan puasa. Ini adalah salah/keliru dan merupakan kejahilan dari orang yang berparasangka seperti itu. Wallahu ta’ala a’lam.

Maraji’: Lathaaiful Ma’arif fi ma Limawasimil ‘Aami minal Wadhaaif, Ibnu Rajab Al-Hambali.
Al-Ilmam bi Syai’in min Ahkamish Shiyam, ‘Abdul ‘Aziz Ar-Rajihi.

(Diterjemahkan dari artikel berjudul Haula Syahri Sya’ban di www.islam-qa.com oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir) Baca selengkapnya..

Sabtu, 11 September 2010

FADHILAT SHALAT TARAWIH

Diriwayatkan oleh Sayidina Ali ra dari Rasulullah saw sebagai jawaban dari pertanyaan sahabat-sahabat Nabi saw tentang fadilat (kelebihan) sembahyang sunat tarawih pada bulan Ramadan.. :
Malam 1 - Keluar dosa-dosa orang mukmin pada malam pertama seperti dia baru dilahirkan.. mendapat keampunan dari Allah..

Malam 2 - Diampunkan dosa-dosa orang mukmin yang sembahyang tarawih serta kedua ibu bapaknya (sekiranya mereka orang beriman..).

Malam 3 - Berseru Malaikat di bawah ‘Arasy supaya kami meneruskan sembahyang tarawih terus menerus semoga Allah mengampunkan dosa engkau...

Malam 4 - Memperoleh pahala sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat..Zabur,,Injil dan Al-Quran...

Malam 5 - Allah karuniakan baginya pahala orang sembahyang di Masjidilharam..Masjid Madinah(Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa...

Malam 6 - Allah karuniakan pahala kepadanya pahala Malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Ma’mur (70 ribu Malaikat sekali tawaf)..serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang tarawih pada malam ini.

Malam 7 - Seolah-olah dia dapat bertemu dengan Nabi Musa serta menolong Nabi ‘Alaihissalam nenentang musuh ketatnya Fir’aun dan Hamman.

Malam 8 - Allah mengkaruniakan pahala orang sembahyang tarawih seperti yang telah dikurniakan kepada Nabi Allah Ibrahim ‘Alaihissalam.....

Malam 9 - Allah karuniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhammad saw..

Malam 10 - Allah Subhanahuwata’ala mengkaruniakan kepadanya kebaikan di dunia dan di akhirat.

Malam 11 - Keluar dia dari dunia (mati) bersih daripada dosa seperti dia baru dilahirkan.

Malam 12 - Datang dia pada hari Qiamat dengan muka yang bercahaya (cahaya ibadatnya).

Malam 13 - Datang dia pada hari Qiamat dalam aman sentosa dari tiap-tiap kejahatan dan keburukan.

Malam 14 - datang Malaikat menyaksikan dia sembahyang tarawih..serta Allah tiada menyesatkannya pada hari Qiamat....

Malam 15 - Semua Malaikat yang menanggung ‘Arasy..Kursi..bershalawat dan mendoakannya supaya Allah mengampunkannya.

Malam 16 - Allah subhanahuwata’ala tuliskan baginya terlepas dari neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga.

Malam 17 - Allah karuniakan orang yang bertarawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi...

Malam 18 - Seru Malaikat : Hai hamba Allah sesungguhnya Allah telah ridha kepada engkau dan ibubapak engkau (yang masih hidup atau mati).

Malam 19 - Allah Subhanahuwata’ala tinggikan derajatnya di dalam Syurga Firdaus..

Malam 20 - Allah karurniakan kepadanya pahala sekalian orang yang mati syahid dan orang-orang shalihin...

Malam 21 - Allah binakan sebuah istana dalam Syurga dari nur.

Malam 22 - Datang dia pada hari Qiamat aman daripada tiap-tiap dukacita dan kerisauan (tidaklah dalam keadaan huru-hara di Padang Masyar).

Malam 23 - Allah Subhanahuwataala binakan kepadanya sebuah bandar di dalam Syurga daripada nur.

Malam 24 - Allah buka peluang 24 doa yang mustajab bagi orang bertarawih malam ini (sangat baik berdoa ketika dalam sujud).

Malam 25 - Allah Taala angkatkan dari siksa kubur.

Malam 26 - Allah karuniakan kepada orang bertarawih pahala pada malam ini umpama 40 tahun ibadat.

Malam 27 - Allah karuniakan orang bertarawih pada malam ini ketangkasan melintas atas titian Sirotolmustaqim seperti kilat menyambar...

Malam 28 - Allah Subhanahuwataala karuniakan kepadanya pahala 1000 derajat di akhirat.

Malam 29 - Allah Subhanahuwataala karuniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.

Malam 30 - Allah Subhanahuwataala beri penghormatan kepada orang bertarawih pada malam terakhir ini yang teristimewa sekali..lalu berfirman:

"Hai hambaKu : makanlah segala jenis buah-buahan yang engkau ingini..hendak makan di dalam syurga dan mandilah engkau dari air syurga yang bernama Salsabila..serta munumlah air dari telaga yang dikaruniakan kepada Nabi Muhammad saw. yang bernama ‘Al-Kauthar’.".. 
Baca selengkapnya..