Illahi… Engkau saja yang tahu siapa yang akan menjadi penghuni syurga dan siapa pula yang akan menjadi penghuni neraka.. Yang manakah aku yaa Robb..? Yaa Allah..! Jadikanlah aku penduduk syurga dan jangan jadikan aku penghuni nerakamu..!
Selasa, 29 Maret 2011
Apakah hati ini sudah mati ya Rabbi....
Yaa Allah.....
apakah hati ini sudah mati....???
ketika diri ini tidak takut lagi berbuat dosa...
ketika hati tak lagi tergetar saat mendengar nama-MU....
ketika hati dan diri ini bangga dengan dosa dosa.....
ketika airmata taubat tak mau menetes di pipi ini.....
Yaa Rabb ampuni diri ini.....
singkapkan tabir antara hamba dengan-MU ya Allah....
saat diri ini dihadapkan pada kesulitan....
saat diri ini mengalami kemerosotan iman....
saat diri masih bisa tertawa ditengah dosa dosa.....
Yaa Rabb..apalagi yang tersisa dari diri ini.....???
apalagi yang bisa DIBANGGAKAN....???
ketika kaki melangkah dibumi-MU....
bila pemilik bumi ini tak lagi ridha...
jalan mana yang akan ku tuju....
jangan jadikan diri ini BANGKAI HIDUP YANG BERJALAN DIBUMI-MU.....
jangan biarkan hambamu menjadi PENDUDUK NERAKA yang berjalan dibumi....
tanpa tau arah dan tujuan.....
UNTUK APA HAMBA HIDUP dan APA ARTI HIDUP.....???
Yaa rahman...Yaa rahiim....
jangan biarkan diri terlelap dalam tidur panjang ini....
SINGKAPKAN TABIR INI YAA RABB....
ketika diri MENGANGGAP REMEH DOSA yang rutin dilakukan....
ketika diri menganggap KECIL DOSA....
ketika diri merasa senang dengan dosa...
ketika diri menyepelekan perlindunggan -MU....
mengINSPIRASI DOSA...DAN PAMER DOSA....
Yaa kholiq....Yaa hassib..
bimbinglah hamba agar BERTAUBAT...dan kembali kejalan-MU....
melangkah dijalan-MU bersama orang orang yang bertaubat...
bersama orang orang yang engkau cintai..... Baca selengkapnya..
Minggu, 27 Maret 2011
Kamis, 17 Maret 2011
Rabu, 09 Maret 2011
Kiat Sukses Jadi Orang Tua
Menjadi orang tua adalah sesuatu yang menyenangkan tetapi juga membosankan. Jika Anda belum bisa memahaminya, kesalahan terbesar pada anak akan menjadi mempengaruhi kesempatan tumbuh dan berkembang. Sebagian besar orang tua tahu menjadi orang tua itu membutuhkan pengorbanan besar dan kerja keras dengan sedikit kemenangan.
Tetapi di balik pengorbanan ada banyak penghargaan, kebanggaan, kehangatan dan kasih sayang yang diberikan anak-anak. Hal terpenting adalah jangan biarkan perilaku yang salah terlibat dalam hubungan dengan mereka.
Kadang-kadang orang tua tidak mau ambil pusing dengan melepaskan anak-anak bermain diluar atau membiarkannya asyik di depan televisi. Ini adalah menyia-nyiakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan mereka.
Berikut beberapa prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk membantu menikmati menjadi orang tua dan memiliki hubungan yang lebih erat dengan anak-anak:
- Berikan penghargaan atas perilaku yang benar dan jangan menghakimi jika berbuat salah. Dengan melakukan ini, Anda akan menanamkan pada anak bahwa perilaku baik dapat diterima sebaliknya tidak.
- Selalu pikirkan sebelum berbicara dengan mereka. Katakan apa yang Anda maksud dan ikuti apa yang dikatakan dengan model peran prilaku yang benar.
- Ketika anak dapat memperkirakan bagaimana Anda bereaksi dalam suatu situasi, ini akan memberikan mereka referensi visual bagiamana mereka harus bersikap.
- Besarkan anak-anak menjadi sukses. Bawa mereka untuk mengerti bahwa sukses itu membutuhkan usaha. Dorong mereka dengan menunjukkan mereka bahwa Anda memiliki keyakinan dan kepercayaan pada mereka.
- Ketika Anda memberitahukan aturan terlebih dahulu, akan lebih mudah mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.
- Menghukum atas perilaku yang salah mugkin diperlukan sewaktu-waktu. Tujuannya untuk mengajarkan mereka bagaimana membuat keputusan dan selalu mempertimbangkan kalau ingin berbuat.
- Berikan suasana keluarga yang sehat dan menyenangkan. Tekankan kekuatan Anda dan bicara tentang tujuan Anda. Terima setiap kelemahan orang lain. Ini cara Anda akan belajar membangun kepercayaan dan anak Anda akan datang kepada Anda dengan masalah mereka.
Baca selengkapnya..
Tetapi di balik pengorbanan ada banyak penghargaan, kebanggaan, kehangatan dan kasih sayang yang diberikan anak-anak. Hal terpenting adalah jangan biarkan perilaku yang salah terlibat dalam hubungan dengan mereka.
Kadang-kadang orang tua tidak mau ambil pusing dengan melepaskan anak-anak bermain diluar atau membiarkannya asyik di depan televisi. Ini adalah menyia-nyiakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan mereka.
Berikut beberapa prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk membantu menikmati menjadi orang tua dan memiliki hubungan yang lebih erat dengan anak-anak:
- Berikan penghargaan atas perilaku yang benar dan jangan menghakimi jika berbuat salah. Dengan melakukan ini, Anda akan menanamkan pada anak bahwa perilaku baik dapat diterima sebaliknya tidak.
- Selalu pikirkan sebelum berbicara dengan mereka. Katakan apa yang Anda maksud dan ikuti apa yang dikatakan dengan model peran prilaku yang benar.
- Ketika anak dapat memperkirakan bagaimana Anda bereaksi dalam suatu situasi, ini akan memberikan mereka referensi visual bagiamana mereka harus bersikap.
- Besarkan anak-anak menjadi sukses. Bawa mereka untuk mengerti bahwa sukses itu membutuhkan usaha. Dorong mereka dengan menunjukkan mereka bahwa Anda memiliki keyakinan dan kepercayaan pada mereka.
- Ketika Anda memberitahukan aturan terlebih dahulu, akan lebih mudah mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.
- Menghukum atas perilaku yang salah mugkin diperlukan sewaktu-waktu. Tujuannya untuk mengajarkan mereka bagaimana membuat keputusan dan selalu mempertimbangkan kalau ingin berbuat.
- Berikan suasana keluarga yang sehat dan menyenangkan. Tekankan kekuatan Anda dan bicara tentang tujuan Anda. Terima setiap kelemahan orang lain. Ini cara Anda akan belajar membangun kepercayaan dan anak Anda akan datang kepada Anda dengan masalah mereka.
Baca selengkapnya..
Senin, 07 Maret 2011
Minggu, 06 Maret 2011
Sembilan Renungan Kehidupan
Kita bangun tidur di waktu subuh dan kemudian membasah wajah dengan air wudlu yang segar. Sesudah melaksanakan sholat dan berdoa. Cobalah menghadap cermin di dinding. Di sana kita mulai meneliti diri :
1.Lihatlah kepala kita! Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba fana tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia di dalam pikirannya?
2. Lihatlah mata kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?
3. Lihatlah telinga Kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan buat mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?
4. Lihatlah hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium istri, suami dan anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak papa yang kehilangan cinta bunda dan ayahnya?
5. Lihatlah mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?
6. Lihatlah tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan buat bersedekah, membantu sesama yang kena musibah, mencipta karya-karya yang berguna atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta-harta orang yang tak berdaya?
7. Lihatlah kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermutu, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?
8. Lihatlah dada Kita! Apakah di dalamnya tersimpan perasaan yang lapang,sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?
9. Lihatlah diri kita! Apakah kita sering tadabur, Tafakur dan selalu bersyukur pada karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?
Baca selengkapnya..
1.Lihatlah kepala kita! Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba fana tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia di dalam pikirannya?
2. Lihatlah mata kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?
3. Lihatlah telinga Kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan buat mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?
4. Lihatlah hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium istri, suami dan anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak papa yang kehilangan cinta bunda dan ayahnya?
5. Lihatlah mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?
6. Lihatlah tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan buat bersedekah, membantu sesama yang kena musibah, mencipta karya-karya yang berguna atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta-harta orang yang tak berdaya?
7. Lihatlah kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermutu, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?
8. Lihatlah dada Kita! Apakah di dalamnya tersimpan perasaan yang lapang,sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?
9. Lihatlah diri kita! Apakah kita sering tadabur, Tafakur dan selalu bersyukur pada karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?
Baca selengkapnya..
Langganan:
Postingan (Atom)