Pages

Sabtu, 02 Januari 2010

Misteri Hajar Aswad đăň Rahasia Besar Ketika Menciumnya



Hajar Aswad adalah batu hitam Ϋάηġ terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Tawaf dimulai.mHajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY’ Ϋάηġ diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan keping Ϋάηġ terkumpul đăň diikat dengan lingkaran perak.

Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di kecup, dicium đăň diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Adam, yaitu jamaah Ϋάηġ datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun untuk tujuan Umrah.

Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda:

“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat đăň dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang Ϋάηġ pernah memegangnya dgn ikhlas đăň benar”.

Hadis tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca do’a ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.

ASAL - USUL HAJAR ASWAD
Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membangun Ka'bah banyak kekurangan Ϋάηġ dialaminya. Pada mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung đăň pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail mau membangunnya dgn meninggikan bangunannya đăň mengangkut batu dari berbagai gunung. setelah bangunan Ka'bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.

Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, "Pergilah engkau mencari sebuah batu Ϋάηġ akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."

Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu Ϋάηġ baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu Ϋάηġ cantik. Nabi Ismail dgn segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu Ϋάηġ sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"

Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima dari Ϋάηġ tidak memberatkan cucuku đăň cucumu (Jibril)."

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu đăň diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang Ϋάηġ pergi ke Baitullah. Siapa saja Ϋάηġ bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.

Perhatikan Rahasia Besar Ϋάηġ Tidak Pernah Kita Bayangkan Sebelumnya

1. Satu riwayat Sahih dinyatakan: “HajarAswad đăň Makam Ibrahim berasal dari batu-batu ruby surga Ϋάηġ kalaulah tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur đăň barat. Setiap orang sakit Ϋάηġ memegangnya akan sembuh dari sakitnya”

Dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang Ϋάηġ datang menziarahi Ka'bah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.

2. "'Barangsiapa menunaikan ibadah haji, đăň ia tak berbuat rafats dan fasik, maka ia kembali (suci dan bersih) seperti anak manusia Ϋάηġ baru lahir dari perut ibunya.'' (Muttafaqun alaihi).

3. Mencium hajar aswad pada saat Haji Di Baitullah tidak dapat diwakilkan, Ia menjadi penyedot Dosa tanpa kita sadari, alangkah beruntungnya orang Ϋάηġ bisa menyentuh, mengusap đăň memegangnya.

Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:

“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga đăň setiap sesuatu Ϋάηġ keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.

Akhir kata, Kita semua tahu jika Hajar Aswad hanyalah batu Ϋάηġ tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia hanyalah bangunan Ϋάηġ terbuat dari batu. Akan tetapi apa Ϋάηġ kita lakukan dalam prosesi ibadah haji tersebut lebih baik kita niatkan sekedar mengikuti ajaran đăň sunnah Nabi SAW.
Umar bin Khatabpun juga pernah mengatakan “Aku tahu bahwa kau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi SAW menciummu đăň menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu”

Jadi apa yang dikerjakan berjuta juta umat islam, scientis muslim, đăň orang -orang Ϋάηġ pandai bukanlah menyembah Batu seperti Ϋάηġ banyak dituduhkan kaum Ϋάηġ picik sekali akalnya.

Karena ada rahasia besar dibalik setiap perilaku Nabi Muhammad saw đăň sebab tentu saja apa Ϋάηġ dilakukan oleh beliau pastilah berasal dari Allah, sebagaimana Ϋάηġ terdapat dalam firmanNya : “Dan tiadalah Ϋάηġ diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu Ϋάηġ diwahyukan (QS. An-Najm : 53 ) “

Allaaahu Akbar, Tiada Ilah lagi Ϋάηġ Berhak DiSembah Selain Allah đăň Saya (Penulis) Bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah Utusan Allah. Muhammad hanyalah seorang Rosul, Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rosul.

Mulai Detik Ini mari kita mencoba berperilaku sebagaimana Nabi Muhammad, mencontohnya dalam segala tindak tanduk, makan, minum, berpakaian, hingga tidurnya, sekalipun kita tidak mengerti rahasia besar di sebaliknya.
Sumber: www.menarik.bz.cm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar